Pantai Glagah dengan Pasir Besi dan Gugusan Tetrapod

Pantai Glagah dengan Pasir Besi dan Gugusan Tetrapod

Pantai Glagah dengan Pasir Besi dan Gugusan Tetrapod – Tak hanya Gunung Kidul dan Bantul saja yang jadi kebanggaan atas potensi wisata slot88 resmi pantainya. Tapi juga Kabupaten Kulon Progo, yakni wilayah paling barat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Wilayah ini berbatasan segera dengan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kulon Progo miliki obyek wisata pantai ikonik, bernama Pantai Glagah. Seiring dengan berjalannya waktu, popularitas Pantai Glagah dapat disetarakan dengan Pantai Parangtritis di Bantul maupun Pantai Baron di Gunung Kidul.

Pantai Glagah membawa kekuatan tarik yang ga ada duanya. Meskipun pasirnya berwarna hitam, tak seperti pantai-pantai Gunung Kidul, selamanya saja banyak pengunjung yang berminat mendatanginya.

Berwisata ke pantai sesungguhnya tak pernah membosankan. Apalagi Anda dapat menemui berbagai sarana di Pantai Glagah ini. Oleh gara-gara itu, mampirlah ke sini dan rasakan sendiri seperti apa suasananya.

Lokasi Pantai Glagah

Sebagai anggota dari Kabupaten Kulon Progo, secara administratif Pantai Glagah terletak di Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jaraknya dari pusat Kota Yogyakarta sejauh 43 kilometer. Waktu tempuhnya sendiri sekitar 1 ¼ jam saja menggunakan depo 25 bonus 25 kendaraan pribadi. Akses jalannya juga terlalu bagus gara-gara sudah beraspal halus, agar Anda dapat melewatinya dengan nyaman menggunakan motor, mobil maupun bus.

Selain itu, apabila Anda tidak membawa kendaraan pribadi, akses menuju Pantai Glagah bisa dicapai menggunakan transportasi umum, yakni bus.

Fasilitas ini terbilang lebih gampang dan lengkap dibandingkan dengan wisata pantai Bantul dan Gunung Kidul yang belum dilewati transportasi umum. Dengan begini Anda tidak harus mengeluarkan ongkos mahal untuk menyewa kendaraan.

Rute Menuju Pantai Glagah

Perjalanan ke Pantai Glagah dapat dibilang gampang dan cenderung melalui jalur datar. Rute yang disajikan pun bermacam-macam.

Seperti berikut ini :

Dari Yogyakarta Via Jalan Yogyakarta – Wates

Rute pertama adalah keberangkatan dari Kota Yogyakarta. Mulai dari sini, Anda arahkan kendaraan teristimewa menuju Jalan Ringroad Barat, Jalan Wates atau Jalan Yogyakarta – Wates di tempat Banyuraden.

Setelah itu, lurus saja mengikuti Jalan Yogyakarta – Wates ke Jalan Nasional III hingga melalui Jalan Daendels Pantai Selatan. Teruskan perjalanan hingga pintu masuk Pantai Glagah.

Lewat Jalan Bantul

Rute dari Jalan Bantul juga lumayan sederhana. Berangkatlah menuju Palbapang Bantul, sehabis itu ambil arah kanan.

Anda bakal tembus ke Jalan Srandakan melalui Jembatan Srandakan. Setelah berjumpa lampu merah, beloklah ke kiri dan mengikuti jalan. Terus saja hingga hingga ke Pantai Glagah.

Dari Purworejo

Rute ketiga adalah keberangkatan dari Purworejo menggunakan kendaraan pribadi. Arahkan kendaraan Anda ke Jalan Setia Budi. Kemudian Anda bakal melalui bundaran dan ambillah jalur ketiga yang mengarah ke Jalan Urip Sumoharjo.

Lanjutkan perjalanan dan ambil jalur keluar ke Jalan Nasional III. Terus saja hingga tembus ke Jalan Daendels Pantai Selatan. Ikuti petunjuk jalur menuju Pantai Glagah.

Rute Kendaraan Umum

Terakhir adalah apabila Anda memilih menggunakan transportasi umum. Rute yang harus di ambil pertama kali adalah menujuTerminal Giwangan yang berada di persimpangan ringroad selatan.

Cari bus jurusan Jogja – Wates. Ikuti perjalanan hingga tiba di Terminal Kota Wates. Kemudian lanjutkan perjalanan dengan menaiki bus lagi dengan jurusan Pantai Glagah – Congot – Trisik. Anda bisa menyebutkan kepada kondektur untuk berhenti di pintu masuk Pantai Glagah.

Harga Tiket Masuk Pantai Glagah

Untuk berwisata ke Pantai Glagah, Anda bakal di minta untuk membayar tiket masuk di Tempat Pembayaran Retribusi (TPR) yang di kelola oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Tarifnya hanya sebesar 5 ribu rupiah per orang. Tiket masuk ini juga berlaku untuk obyek wisata lainnya yang ada di sekitar, yakni Pantai Congot, Pantai Trisik, Waduk Sermo, Goa Kiskendo, Puncak Suroloyo dan Kolam Renang Tanjungsari.

Anda juga masih harus membayar parkir sebesar 3 ribu untuk sepeda motor, 10 ribu mobil dan 20 ribu bus.

Semua harga berikut dapat berubah sewaktu waktu terkait kebijakan dari Pemerintah setempat.

Baca Juga: Negeri Di Atas Awan Bukit Panguk Kediwung

Laguna Pantai Glagah

Anda pasti pernah mendengar wahana laguna yang terkandung di pinggir pantai kan? Biasanya laguna terbentuk salah satu cekungan bebatuan karang yang lantas terisi oleh air laut agar membentuk sebuah kolam baru.

Hal seperti ini pun bisa Anda temui di Pantai Glagah. Jika pantai-pantai lain lagunanya masih berada di dekat bibir pantai yang terjangkau oleh ombak, tidak serupa dengan Pantai Glagah.

Laguna Pantai Glagah letaknya lumayan jauh dari bibir pantai dan terpisah oleh lebarnya pasir pantai dan tanaman-tanaman yang tumbuh di sekelilingnya.

Terbentuknya laguna Pantai Glagah berasal dari anggota daratan yang tergerus dan di isi oleh air laut pasang bercampur air hujan.

Lama-kelamaan laguna berubah jadi kolam luas yang di tumbuhi rerumputan hijau di pinggirannya. Anda pun dapat laksanakan berbagai aktivitas di laguna ini, seperti naik perahu, kano, atau perahu yang di kayuh.

Daya Tarik Lain di Pantai Glagah

Selain laguna, terkandung beberapa kekuatan tarik lain di Pantai Glagah. Salah satu yang jadi ciri khasnya adalah tetrapod sebagai pemecah ombak.

Pantai selatan di kenal dengan gulungan ombaknya yang besar dan lumayan berbahaya. Oleh gara-gara itu, di bikin tetrapod dengan struktur beton kaki empat agar ombak tidak bergulung hingga daratan.

Di tengah-tengah gugusan tetrapod ini di bangun pula jalur setapak dari beton memanjang ke arah laut. Jalan setapak ini juga berfaedah sebagai dermaga.

Para pengunjung Pantai Glagah kebanyakan berkumpul ke tempat gugusan tetrapod untuk menyaksikan lautan dan berfoto-foto. Di samping itu, tempat ini juga terlalu pas jadi wilayah menyaksikan sunset di ufuk barat.

Kadang Anda juga bakal menyaksikan warga setempat maupun pengunjung lain yang menggunakan tetrapod sebagai spot memancing.

Pantai ini juga di juluki sebagai pantai pasir besi. Bukan bermakna pasir pantainya terbuat dari besi, bakal namun sesungguhnya terkandung takaran besi yang lumayan penting dan seringkali di jadikan bahan tambang.

Pasir yang di sebut dengan pasir besi kebanyakan di tandai dengan warnanya yang kehitaman atau abu-abu gelap. Di dalamnya terkandung bahan-bahan seperti magnetit, titanium, silika, kalsium dan sebagainya. Meskipun begitu, butirannya yang halus ini bakal terlalu nyaman di pijak dengan kaki telanjang.

Daya tarik selanjutnya yakni adanya stupa cagar budaya. Berdasarkan cerita dari warga setempat, stupa ini adalah peninggalan dari Bupati Cangakmengeng. Warga mempercayai bahwa stupa cagar budaya sudah ada sejak abad ke 6.

Tak hingga di situ, ternyata masih ada situs lain berupa gong serta batu yang bentuknya seperti Lingga dan Yoni.

Mitos di Pantai Glagah

Pantai-pantai di tempat selatan sesungguhnya tak jauh dari mitos-mitos yang terkait dengan Nyi Roro Kidul, sang Ratu Pantai Selatan. Hal ini di dasarkan dari ombak besarnya Pantai Glagah yang seringkali memakan korban. Kemudian penduduk sekitar mengaitkannya dengan Nyi Roro Kidul dan menyebutkan bahwa korban-korban berikut adalah tumbal.

Sebenarnya tepian Pantai Glagah tidak di sarankan untuk berenang, namun tak sedikit pengunjung yang melanggarnya. Padahal para pengunjung harus menyimak tempat lebeng, yakni tempat bekas hantaman ombak.

Menurut warga sekitar, tempat ini membawa basic laut yang curam. Konon katanya apabila pengunjung mandi dan bermain air di tempat lebeng, maka tak lama lantas bakal terseret ombak hingga ke tengah laut.

Masih ada mitos lainnya yang terkait dengan kemunculan buaya selama 5 meter di sekitar Pantai Glagah dan Congot.

Kabarnya penampakan buaya ini terjadi belum lama dan tersebar hingga sosial media. Pada akhirnya netizen banyak yang penasaran lantas secara tak sengaja membawa dampak popularitas pantai ini tambah terkenal.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *