Pulau Bair: Wisata yang Serasa Berlibur di Pulau Pribadi

Pulau Bair: Wisata yang Serasa Berlibur di Pulau Pribadi

Pulau Bair: Wisata yang Serasa Berlibur di Pulau Pribadi – Entah mengapa menjelajah wilayah luar Pulau Jawa itu terlalu menyenangkan. Sepertinya, ada banyak hal yang bisa di amati dan sebabkan mata ini makin meleleh selagi tiba di tujuan. Patahan-patahan surga yang dimiliki Indonesia sebenarnya sebagian tersebar luas di Kalimantan, bali, Sulawesi, papua, nusa tenggara dan juga sumatera.

Sebenarnya di jawa juga ada patahan surga itu tetapi, seumpama di bandingkan dengan luar pulau. Patahan selanjutnya lebih keluar nyata dan menyenangkan. Kalau boleh di bilang mereka adalah Firdaus yang sengaja di berikan untuk negeri ini. layaknya halnya Pulau Bair yang ada di wilayah Maluku.

Keindahan kawasan ini sebabkan mata meleleh, hati jadi bergetar dan sekujur tubuh lemas di karenakan melihat pesona yang luar biasa. Banyak yang bilang, pulau ini adalah Raja Ampat-nya Maluku. Karena, panorama yang disuguhkan nyaris mirip dengan apa yang akan kami melihat di Raja Ampat yang menjadi surga idaman seluruh penduduk Indonesia.

Mengenal Pulau Bair

Pulau ini sebenarnya esoktis, namanya belum terlalu terkenal di kalangan sobat native. Berbeda seumpama kami mengulas soal Pantai Ngurbloat yang sebenarnya senantiasa menjadi penuturan netizen. Kawasan ini merupakan pulau kecil, pulau khas tropis dengan pesona yang luar biasa dari sudut sampai ke sudut lagi.

Sepertinya, apa yang ada di sini itu terlalu menkjubkan. Bahkan, pasir yang kerap kami melihat di pantai menjadi terlalu menawan selagi sobat native singgah ke area ini. entah di karenakan hipnotis atau di karenakan sebenarnya kawasannya yang memberi tambahan keindahan secara nyata.

Apabila, di amati secara mendalam Pulau Bair memiliki keunikan yang tidak di miliki oleh pulau yang lainnya yaitu, berasal dari dua teluk dengan air yang terlalu jernih serta laut yang super tenang. Kemudian di sempurnakan lagi dengan vegetasi mangrove dan tebing batu yang akan membawa angan sobat native menuju ke raja ampat versi mininya.

Pesona Pulau Bair

Sesampainya di sini, tidak ada kata untuk tidak bermain air. Karena, salah satu energi tarik dari pulau bair adalah airnya yang bisa di gunakan untuk berenang, snorkeling dan juga diving. Atau juga bisa di gunakan untuk berjemur. Tetapi, terlalu di sayangkan seumpama sobat native yang duduk-duduk dan tidak nikmati keindahan yang di berikan oleh Tuhan ini.

Apabila, tidak bisa berenang dan menyelam melihat ekosistem ikan di bawah laut yang konon katanya layaknya berada di negeri dongeng ini, alangkah baiknya, sobat native untuk berkeliling pulau dengan menyewa perahu. Biasanya ada perahu yang bisa disewa dengan harga yang udah di tentukan.

Sobat native bisa melihat betapa air di sini jernih bagaikan sebuah cermin yang menawan. Saat berangkat dan mengawali penelusuran, selagi itu pula, sobat native akan di bikin kagum oleh maha karya ciptaan Tuhan. Rasa-rasanya, kami sebagai manusia terlalu kecil dan tak bisa berbuat layaknya yang di bikin oleh Tuhan layaknya ini.

Tebing-tebing tinggi menjulang, menghadirkan sebuah pesona berbeda. Suasana dan nuansa yang tenang sebabkan sobat native terlalu bisa rileks. Salah satu terapi penghilang stress paling ampuh yang kemungkinan mesti untuk di coba. Karena, ketenangan di sini bisa terjamin. Sebab, kawasan ini masih sepi belum begitu ramai.

Kondisi inilah yang sebabkan Pulau Bair menjadi area yang paling menarik untuk di kunjungi, di kala kerjaan sedang menumpuk, membutuhkan ide dan hawa segar untuk menghalau beberapa sampah yang menyarang. Di sini, layaknya berada di pulau pribadi.

Baca Juga: Benteng Kalamata: 4 Negara Pernah Berebut Benteng Ini

Lorong Mati

Dari namanya saja udah horror, apakah kawasan ini sebenarnya horror? Tenang, tidak ada yang horror di pulau bair yang ada cuma indah, indah, dan indah. Seperti halnya loronng mati ini yang cuma sebagai sebuah nama saja. Tetapi, aslinya sungguh esoktis dan entah kata lebih-lebih yang bisa di ungkapkan untuk kawasan ini.

Lorong mati adalah dua tebing yang menjulang tinggi dan menciptakan sebuah sudut sempit. Nah, di sini sobat native di tuntut untuk basah. Karena, beberapa kapal tidak ada yang bisa melewati lorong ini. jadi, terlalu di sayangkan seumpama spot yang satu ini terlewatkan begitu saja.

Hutan Mangrove

Tidak ketinggalan, hutan mangrove yang begitu epik menjadi energi pikat lain selagi singgah ke sini. Udaranya yang di hasilkan terlalu sejuk, sebabkan sobat native susah untuk bisa move on dari kawasan ini. rasakan keindahan luar biasa yang di hadirkan dari atas sini. Konon katanya, di sini kerap kali menjadi tempat tinggal untuk hiu blacktip yang menjadi ikan paling di cari.

Selain hiu blacktip, ada juga beberapa ikan yang menggemaskan nan lucu menjadi penghias yang tidak akan dulu surut. Ikan-ikan ini seakan menegur dan mengucapkan selamat singgah bagi sobat native. Seru sekali bukan menjelajah kawasan ini.

Cara Menuju Ke sana

Waktu terbaik untuk berkunjung ke kawasan ini adalah bulan Maret sampai Agustus. Waktu dimana ombak-ombak pulau tenang dan tidak terlalu ganas. Jadi, liburan sobat native akan setenang suasana air di sini.

Cara menuju ke kawasan ini sebenarnya sedikit membutuhkan perjuangan yang memadai keras. Seperti halnya pepatah tiap tiap perjuangan tentu akan ada keindahan yang mengiringinya. Sobat native bisa memulainya dari Bandara Soekarno Hatta, dengan naik pesawat menuju ke Langgur Ibukota Kabupaten Maluku Utara.

Tetapi, sebelum saat mencapai Langgur, sobat native mesti transit khususnya dahulu di Ambon. Tepatnya di Bandara Internasional Pattimura. Perjalanan hawa membutuhkan selagi kurang lebih 3 jam perjalanan. Menuju ke Langgur, sobat native akan naik pesawat ATR yang memadai nyaman selama kurang lebih 1 jam 15 menit. Hingga pada pada akhirnya sampailah di bandara Karel Sadsuitubun, Langgur. Setelah sampai di sini, sobat native bisa memanfaatkan mobil atau langsung menyewa jasa tour plus travel yang udah ada banyak di Bandara.

Bagi sobat native yang ingin singgah sendiri ke kawasan ini. dari bandara sobat native bisa arahkan kendaraan menuju ke Dullah Darat. Bisa juga memanfaatkan angkutan umum yang banyak ada di luar bandara. Setelah sampai di Dullah Barat, lanjutkan perjalanan dengan memanfaatkan perahu speed boat yang udah ada di dermaga dullah barat.

Total perjalanan yang mesti di tempuh adalah 2 jam. Jadi, seumpama sobat native berangkat dari Jakarta, total perjalanan yang di perlukan kurang lebih 12 sampai 13 jam lamanya. Tetapi, seluruh rasa penat penat dan lesu itu akan terbayarkan selagi sobat native tiba di area tujuan, seakan-akan seluruh keluh kesah hilang seketika.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *